Nasionalisme Terlalu Tinggi, Suami Gugat Istri Karena Hina Presiden

THIS ADS by GOOGLE

Rasa nasionalisme kadang menjadi segalanya dibandingkan dengan semua kepentingan. Bahkan demi rasa fanatik terhadap Presiden seorang warga Turki mengajukan tuntutan terhadap istrinya sendiri.

Seorang supir truk bernama Ali Dinc mengajukan tuntutan hukum terhadap istrinya sendiri yang bernama Gulcan setelah istrinya menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Ali menuturkan bahwa istrinya menghina Presiden Erdogan ketika melakukan pidato di televisi.

Ali mengatakan bahwa dirinya sudah pernah memperingatkan istrinya untuk berhenti menghina Presiden kesayangannya, tetapi istrinya malah semakin berani dengan menantang Ali untuk merekam segalanya dan mengajukan tuntutan apabila dia merasa keberatan. Ali kemudian pun merekam penghinaan istrinya dan kemudian bertemu pengacaranya untuk mengajukan tuntutan.

“Presiden kami adalah orang yang baik dan telah berbuat banyak hal untuk kemajuan Turki dan saya tidak bisa membiarkan istri saya mengatakan hal buruk tentang dirinya. Jadi saya mengambil tindakan ini untuk memberikan dia pelajaran supaya dapat lebih menghargai orang lain.” ujar Ali kepada media Turki Yeni Safak.

“Saya tidak akan memaafkan siapapun termasuk jika ayah saya mengatakan hal buruk tentang Erdogan. Mereka boleh menghina saya tetapi tidak dengan Presiden saya.” sambungnya.

Tetapi istrinya, Gulcan tidak tinggal diam atas tindakan suaminya. Gulcan mengajukan gugatan cerai terhadap Ali. Jika di kabulkan maka pernikahan mereka hanya akan bertahan selama tiga tahun.

Tuntutan hukum ini menambah panjang kasus gugatan hukum akibat pasal penghinaan terhadap Presiden. Bulan lalu pemerintah mengajukan gugatan hukum terhadap pemimpin partai oposisi Kemal Kilicdaroglu karena menyebut Presiden seorang diktator. Beberapa tokoh jurnalis , pakar ekonomi , blogger bahkan rakyat biasa sudah di penjara akibat menghina Presiden. Feyzi Isbasaran, mantan Perdana Mentri yang berasal dari partai politik yang sama dengan Erdogan juga dihukum penjara tiga tahun setelah menghina Erdogan melalui pernyataan dari Twitter. Yang lebih tragis adalah bocah berusia 12 dan 13 tahun juga dipenjara empat tahun karena merobek poster sang presiden pada oktober tahun lalu.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

THIS ADS by GOOGLE

Halaman Berikutnya:

Tweet