THIS ADS by GOOGLE
Sang ayah adalah seorang advokat yang pintar dan memiliki karier sangat baik di Malaysia.
Ingin anak-anaknya dapat tumbuh seperti dia, ayah ini selalu memperhatikan pendidikan semua anaknya dengan seksama.
Ayah ini ingin kelak suatu hari anak-anaknya bisa menjadi pemenang dalam hidup mereka masing-masing.
Keluarga ini sangat dihormati oleh tetangga-tetangganya sebab mereka terpelajar dan berada.
Anak-anak di keluarga ini juga terkenal pintar sebab sudah bisa membaca dengan lancar ketika umurnya baru empat tahun.
Para tetangga tak pernah tahu bahwa anak-anak ini tak pernah diberi waktu bermain. Sejak masih berusia sangat belia, mereka sudah dipaksa untuk belajar dengan keras.
Mereka tak boleh bercakap-cakap atau bergaul dengan anak-anak seusianya.
Rutinitas harian mereka dipenuhi dengan membaca buku dan belajar.
Suatu hari, salah satu anak perempuan di keluarga ini tidak menjadi ranking pertama di kelasnya.
Nilalinya sempurna, semua A, namun ia menjadi juara kedua di kelasnya.
Apa yang ia lakukan setelah kejadian itu sungguh tidak terduga.
Sepulang sekolah, anak ini sholat kemudian gantung diri.
Ketika ditemukan, seluruh isi rumah langsung gaduh.
Mereka sempat mendengar suara gaduh dalam kamar anak ini namun pintu terkunci dan mereka harus mendobraknya.
Sayang, ketika ditemukan gadis ini sudah meninggal.
Ibu dari anak ini bercerita bahwa satu hari sebelum anaknya meninggal, ada sebuah kejadian penting.
Anak ini datang pada ayahnya dan bertanya apa yang akan dilakukan ayahnya bila suatu hari ia tidak bisa menjadi yang terpintar dalam kelasnya dan menjadi nomor satu.
Sang ayah menjawab bahwa jika hal itu terjadi, gadis ini tak akan diakui lagi sebagai anaknya.
Sejak kecil gadis ini selalu ingin dekat dengan ayahnya.
Sayang, ayahnya tak pernah memberikan kemewahan itu.
Ayah ini hanya ingin sang anak belajar dengan keras, tak ada waktu untuk mengobrol atau saling bercanda seperti layaknya ayah dan anak lainnya.
Pada satu waktu, gadis ini membuatkan kue ulang tahun untuk ayahnya.
Bukan ucapan terima kasih yang diterimanya namun justru peringatan bahwa sang ayah tak pernah meminta roti.
Ia berkata bahwa gadis ini seharusnya cukup membeli kue daripada buang-buang waktu membuat sendiri.
Lebih baik waktu yang ia punya digunakan untuk belajar.
Begitu besarnya keinginan gadis ini untuk dekat dengan ayahnya hingga ia juga pernah berusaha membuatkan sarapan pagi.
Sang ayah, tanpa senyum ataupun ucapan terima kasih, justru bertanya untuk apa ia melakukan semua itu?
Apakah kamu ingin jadi pembantu yang menyiapkan sarapan?
Ketika akhirnya nyawa sang gadis sudah hilang, sang ayah ini pergi dan menghilang.
Baru dua bulan kemudian ayah ini kembali dengan membawa perubahan besar.
Ia sudah bukan ayah yang dulu.
Ternyata selama dua bulan itu sang ayah hidup di Masjid.
Selama hidup di Masjid ia hidup dalam penyesalan.
Tidurnya selalu dihantui mimpi berisi teriakan anaknya yang meminta tolong namun tak pernah berhasil tertolong.
Namun ia akhirnya sadar bahwa sudah tak ada gunanya menyesali kepergian sang anak.
Ia hanya bisa mengubah diri dan menjadi ayah yang lebih baik untuk anak-anaknya yang lain.
Sejak saat itu sang ayah berubah.
Ia menjadi ayah yang penuh cinta dan selalu menyediakan waktu untuk anak-anaknya.
Keluarga ini kini belajar bahwa hal sebaik apapun tak boleh dilakukan dengan berlebihan.
Kita boleh disiplin namun semua tetap ada batasnya.
Jangan sampai kita terlalu mengikuti aturan dengan berlebihan hingga melupakan hal-hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting dalam hidup.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:

0 Response to "DAPAT RANKING 2 DAN TAKUT TAK DIAKUI ANAK OLEH SANG AYAH, Gadis 15 Tahun Bunuh Diri"
Post a Comment