THIS ADS by GOOGLE
Dalam foto, terdapat kalimat "Soeharto pernah menitikkan Air mata karena dituduh bukan2 Oleh rakyat yg berusaha ia lindungi,".
Selain itu, dalam keterangan fotonya Titiek juga menuliskan kondisi Indonesia setelah Soeharto lengser.
Dirinya mengatakan dalam keterangan tersebut, bahwa sejak lengsernya Soeharto, tanah NKRI seolah ikut geram dengan ulah rakyat yang lupa beterima kasih.
Banyak bencana yang terjadi di Indonesia mulai ledakan bom hingga bencana alam di antaranya gunung meletus, longsor dan banjir.
Di akhir keterangannya Titiek juga menuliskan, "Ini KARMA namanya, hukuman atas tidak tau terimakasihnya rakyat terhadap mantan pemimpinnya, mantan pejuang, turun langsung ke arena perang saat masa perang.."
Postinga tersebut mendapat respons positif dari para netizen. Nampak sekitar 2 ribu lebih postingan tersebut di share. Kemudian mendapat 9 ribu lebih like serta 1700 komentar.
Berikut keterangan lengkap dalam postingan foto yang diunggah Titiek Soeharto, Minggu (3/4/2016).
Sejak lengsernya Soeharto karena dipaksa jagoan2 Reformasi,
Tanah NKRI pun seolah ikut geram dengan ulah rakyat yang lupa berterimakasih..
Dimulai dengan bencana gelombang tsunami, gunung meletus ,longsor, banjir, kerusuhan SARA..
Bom meledak di mana2,
Pembantu di lempar dari lantai 10, TKI di eksekusi di negeri orang, pesawat berjatuhan di mana2 sampai tidak terhitung bencana yang menimpa negeri ini..
Mungkin ini yang namanya KARMAPALA"
Soeharto membasmi Teror, basmi Perampok, sikat perusuh, tumpas PKI semua demi menjaga rakyat banyak, tapi malah di tuduh sebagai penjahat kemanusiaan oleh Aktivis Reformasi,.
Soeharto menghukum satu orang agar tidak mencelakakan banyak orang, tapi oleh pasukan HAM di anggap Diktator"
Sekarang lihat saja sendiri,
Semua apa yang beliau upayakan sebagian besar memang benar, sekarang anda bisa saksikan geng motor dari ABG sampai ABT ada, korupsi merajalela, penipu bajibun, miras oplosan bebas, teroris mengintai, POSO, Papua, Aceh mencekam..
Tuhan menunjukkan pada masyarakat saat ini, bahwa tindakan HM Soeharto dulu lebih banyak benarnya daripada yang tidak benar.
Ini KARMA namanya, hukuman atas tidak tau terimakasihnya rakyat terhadap mantan pemimpinnya, mantan pejuang, turun langsung ke arena perang saat masa perang..
Tak hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gemar melakukan "blusukan".
Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto pun memiliki hobi yang sama, hanya saja cara keduanya melakukan berbeda.
Pada masa Seoharto memimpin, tak ada istilah khusus untuk menyebut inspeksi mendadak yang kini dipopulerkan dengan nama "blusukan" oleh Jokowi.
Tak ada pula penyambutan keramaian karena semua dilakukan serba rahasia.
ISTIMEWA
Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995.
Sebuah pengalaman unik dirasakan Try Sutrisno pada tahun 1974 ketika dia masih menjadi ajudan Soeharto soal hobi mantan kepala negara satu itu.
Suatu ketika, Soeharto tiba-tiba memerintahkan Try yang kala itu berpangkat kolonel untuk segera menyiapkan mobil dan pengamanan seperlunya.
"Siapkan kendaraan, sangat terbatas. Alat radio dan pengamanan seperlunya saja dan tidak perlu memberitahu siapa pun," perintah Soeharto seperti yang dikenang Try Sutrisno dalam buku "Soeharto: The Untold Story".
Presiden Indonesia Soeharto bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kedua pemimpin Asia Tenggara ini dikenal menjalin persahabatan yang sangat dekat.
Perjalanan rahasia itu berlangsung selama dua pekan.
Hanya Try Soetrisno, Dan Paspampres Kolonel Munawar, Komandan Pengawal, satu ajudan, Dokter Mardjono dan mekanik Pak Biyanto yang mengurus kendaraan yang turut serta dalam perjalanan itu.
Di luar rombongan ini, hanya Ketua G-I/S Intel Hankam Mayjen TNI Benny Moerdani yang mengetahuinya.
Panglima ABRI ketika itu bahkan tidak tahu bahwa presiden sedang berkeliling dengan pengamanan seadanya ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Pada saat itu, Indonesia memasuki tahap Pelita II.
Sehingga, Soeharto merasa harus turun langsung memantau program-program pemerintah dilaksanakan.
Dengan melakukan perjalanan rahasia seperti ini, Soeharto bisa melihat kondisi desa apa adanya dan mendapat masukan langsung dari masyarakat.
[B]"Kami tidak pernah makan di restoran, menginap di rumah kepala desa atau rumah-rumah penduduk. Untuk urusan logistik, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali sambal teri dan kering tempe. Benar-benar prihatin saat itu,"[/B] tutur Try.
Meski pejalanan itu berusaha ditutup rapat, kedatangan presiden ke suatu desa akhirnya bocor juga hingga sampai ke telinga pejabat setempat.
Para pejabat daerah pun geger hingga memarahi Try Sutrsino karena merasa tidak diberi kesempatan untuk menyambut presiden. Try tidak bisa berbuat banyak karena perjalanan ini adalah kemauan Soeharto.
Try yang kemudian hari menjadi Wakil Presiden pun melihat Soeharto terlihat begitu menikmati perjalanan keluar masuk desa. Semua hal yang ditemui di lapangan dicatat Soeharto untuk jadi bahan dalam rapat kabinet.
Saking menikmatinya perjalanan itu, Soeharto tidak protes atau pun marah saat ajudannya salah mengambil jalan hingga akhirnya tersasar. Padahal, Soeharto mengetahui betul seluk beluk wilayah itu.
Dalam ingatan Try, Soeharto ketika itu hanya tersenyum. Perjalanan incognito itu pun berakhir di Istana Cipanas dengan kondisi semua lelah. Try mengungkapkan, Soeharto mempersilakan para pembantunya untuk makan terlebih dulu daripada dirinya.
Sewindu yang lalu, Minggu (27/1/2008), dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbetik kabar duka.
Siang itu, Presiden kedua Republik Indonesia, Haji Muhammad Soeharto, dikabarkan tutup usia.
Selamat Jalan Bapak Pembangunan yang berjuang demi kesejahteraan Rakyat...
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:


0 Response to "FOTO PRESIDEN SOEHARTO MENITIKKAN AIR MATA JADI VIRAL DI INTERNET"
Post a Comment