THIS ADS by GOOGLE
Menurut Ayu, ia sudah melihat sosok itu sejak hari pertama ujian. Ayu mengaku melihat anak laki-laki tersebut pada hari Senin (9/5) dan Kamis (12/5).
"Pada waktu itu hari pertama saya masuk ruangan, saya lihat dia (Alm) sedang duduk. Awalnya perasaan saya biasa namun sudah merinding. Wajah pucatnya membuat saya tak tenang di dalam," ujar Ayu. "Saya lihat dia hanya duduk diam menghadap kedepan pada hari pertama. Pada hari keempat, saya lihat hal yang sama, dan tangan kirinya diletakkan diatas soal UN di atas meja."
Sementara itu, pihak SMP Terbuka mengatakan memang ada satu siswa yang mengalami kecelakaan dua bulan sebelum pelaksanaan UN. Siswa itu bernama Mohamad Djabar Mokoginta yang lahir di Pontodon tanggal 2 Februari 2000.
"Memang ada satu siswa yang meninggal dunia," ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Sande Makalalag. "Namun sebelumnya dia sudah memiliki nomor peserta UN. Bulan januari 2016 sudah punya nomor ujian nasional. Dia itu siswa di SMP Terbuka."
Bangku tempat duduk Alm. Djabar pun dibiarkan kosong oleh pihak sekolah. Ia juga tetap diberikan soal UN. Saat mengalami kecelakaan, jenazah Alm. Djabar memang sempat sulit ditemukan. Ia juga sempat dirawat di rumah sakit Datoe Binangkang dan Kandouw Manado sebelum meninggal.
"Karena saat kecelakaan itu listrik padam, suasana gelap. Dia celaka bersama dengan temannya. Dia terlempar jauh, saat temannya sudah dibawa ke rumah sakit sekitar 10 menit baru dia ditemukan warga," ujar Rita Tabo, salah seorang pegawai Tata Usaha. "Selama lima hari dirawat disana, semua alat dipasang, namun tak bisa menyelamatkannya. Dia kemudian meninggal dunia di Manado."
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:

0 Response to "Merinding Bocah Dua Bulan Lalu Meninggal Dunia Terlihat Ikut UN"
Post a Comment