Masya Allah…Aksi Heroik Non-Muslim Bela Islam ini Bakal Bikin Kamu Terheran-heran

THIS ADS by GOOGLE
Budaya barat sering disebut-sebut sebagai masyarakat yang tidak menyukai apapun yang menyangkut Muslim. Kecenderungan itu semakin meningkat setelah insiden 9/11 yang dilakukan oleh Osama Bin Laden di menara kembar WTC.



Masih segar insiden penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo awal tahun ini. Saat itu 12 orang dilaporkan tewas, termasuk pimpinan redaksi dari majalah yang sering memasang karikatur Nabi Muhamamad sebagai cover depan tersebut. Kelompok ekstremis muslim mengklaim sebagai dalang penyerangan.
Meski di setiap pemberitaan sering dibenturkan antara Muslim yang didiskriminasi barat, namun, terlepas dari perbedaan budaya, politik dan keyakinan, sebagai manusia, tiap-tiap individu pada hakikatnya menghendaki hal yang sama, yakni hidup berdampingan tanpa adanya gesekan horizontal. Tak jarang warga bule justru berbuat heroik, melawan arus membela warga muslim minoritas di negaranya. Tak hanya di Amerika, warga bule Eropa pun melakukan hal serupa, mereka membantu atas dasar kemanusiaan tanpa memandang latar belakang agama atau ras tertentu. Berikut ini ulasannya.

1. Dukungan Muslim Australia

Pasca insiden penyanderaan berdarah di di Kafe Lindt, Kota Sydney, Australia, Senin (15/12) lalu, muslim negeri Kanguru tersebut ramai-ramai melakukan kampanye solidaritas dengan tagar #illridewithyou di Twitter.
Tagar #illridewithyou dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada warga muslim agar tidak takut saat berjalan sendirian. Kampanye #illridewithyou pertama kali digalakan oleh perempuan Australia bernama Rachel Jacobs dan sempat menjadi trending topic dunia. Rachel menceritakan awal mulanya terdorong memulai kampanye #illridewithyou itu.
“Kakak saya bekerja di Sydney dan kantor suami saya dekat dengan Martin Place, tempat penyanderaan itu. Saya tahu mereka berdua baik-baik saja,” kata dia.
“Saya menitikkan air mata melihat kejadian itu dan sekaligus merasa marah. Saat itulah langsung terlintas dalam pikiran saya untuk memasang status dengan tagar itu.”
Rachel sempat ingin mengobrol dengan muslimah tersebut namun bingung memulai pembicaraan. Beruntung keduanya turun di stasiun yang sama. Melalui akun Twitternya, Rachel menuliskan.
“Saya mengejar perempuan itu di stasiun kereta. Saya bilang, ‘Pakai lagi jilbab itu. Saya akan mengiringi kamu berjalan. Dia lalu menangis haru dan memeluk saya selama kurang lebih satu menit. Lalu dia berjalan sendirian.”

2. Tentara Amerika Bela Kasir Muslim

Salah satu anggota militer Negeri Paman Sam itu meruntuhkan anggapan bahwa militer AS adalah musuh keji yang akan membantai setiap muslim di medan perang.
Pria bernama Bid mencerca seorang pria rasis sebab menolak dilayani kasir toserba muslim. Pemuda itu tetap menolak meski dibentak Bid untuk pergi dan meletakkan keripik yang batal dia bayarkan.
“Letakkan keripik itu dan pergi dari sini. Kau bebas belanja di mana pun sama halnya dia bebas mempraktikkan agamanya di mana pun di negara ini,” ujar Bid tegas.
Namun pemuda itu tetap ngotot dan mendesak Bid, kenapa dia mau dilayani oleh kasir muslim? Tapi Bid tak melayani ocehan pemuda rasis itu. Rupanya, insiden yang sempat memicu ketegangan para pengunjung toko yang lain itu adalah setingan. Penyiar televisi bernama John Quinones dari tayangan ‘Apa yang Anda lakukan‘ disiarkan stasiun televisi ABC tiba-tiba masuk dan menjelaskan pada Bid. Quinones menanyakan kenapa Bid rela membela seorang muslim sementara saat ini dunia menganggapnya sebagai agama kekerasan. Namun, Bid mengatakan setiap warga Amerika mempunyai kesempatan yang sama.
“Apakah termasuk kaum muslim?” Quinones bertanya.
“Ya. Termasuk muslim jika dia warga Amerika,” Bid menegaskan.

3. Pria Australia Dipukuli Sebab Bela Muslimah

Kejadian tak mengenakan itu menimpa Jason Cias (36), dia dipukuli dua pria rasis yang ditegur sebab mengganggu tiga perempuan muslim.
Tiga muslimah saat itu sedang menaiki kereta api di Kota Melbourne. Kejadian bermula ketika Cias hendak pulang ke rumah melihat dua pria menghina tiga perempuan berjilbab.
“Saya dengar mereka bilang ‘kamu sebaiknya tidak mengenakan sampah di kepala itu bila ingin tinggal di Australia’,” kata Cias, dilansir dari Mirror, Sabtu (30/5).
Meski gerbong saat itu padat, namun tak banyak penumpang yang membela ketiga muslimah itu. Salah satu perempuan berbicara dalam bahasa Arab meminta kedua rekannya untuk tidak takut. Tapi, kedua pria kurang ajar itu terus menghina mereka.
“Aku akan menghajar kalian karena memakai bahasa sampah di Australia.” Cias yang terusik lantas membela ketiga perempuan itu.
Dia mengatakan, seorang pria sejati tidak mengganggu perempuan. “Tapi kemudian salah satu dari mereka mencengkeram dan memukul saya,” kata Cias.
Usai kejadian itu polisi setempat masih memburu kedua pria rasis itu. Mereka diperkirakan berasal dari Distrik Craigieburn. Adapun Cias, meski wajahnya memar kena bogem mentah, namun pria pemberani itu menuai banyak pujian di Australia.
4. Wanita Australia Bela Pasangan Muslim Dituding Simpatisan ISIS

Stacey Eden, perempuan Australia menuai pujian luas setelah membela pasangan muslim yang mendapatkan diskriminasi di sebuah kereta api. Saat itu penumpang lain, wanita tua menuding perempuan muslim karena berhijab, disamping pasangannya sebagai pendukung gerakan ISIS.
“Kenapa kamu memakai hijab demi seorang pria yang menikahi anak enam tahun?” tanya si perempuan tua itu.
Eden yang melihat perbuatan tersebut lantas tidak bisa menahan dirinya. Eden membalas pertanyaan wanita tua itu dengan kata-kata balasan yang menohok.
“Dia memakai hijab karena keinginannya. Dia memakai itu karena ingin melindungi tubuhnya, bukan karena orang seperti Anda yang duduk di situ dan menghina dia.”
Namun perempuan tua itu masih terus berseloroh.
“Anak-anakmu memenggal orang di Suriah,” kata dia.
Eden yang habis kesabaran lalu membalasnya dengan jawaban telak.
“Jangan hanya duduk saja dan menghina orang lain yang tidak ada hubungannya dengan itu. Jika Anda tidak bisa bilang hal-hal yang baik, jangan ngomong apa pun.”

5. Aktor Ben Affleck Ngamuk Islam Dituding Mafia

Aktor Hollywood Ben Affleck terang-terangan menghardik komedian sekaligus pembawa acara bincang-bincang Real Time di televisi HBO, Bill Maher. Saat itu Bill menyudutkan Muslim identik dengan mafia. Kala itu, Ben yang saat ini diplot sebagai Batman terbaru tak terima mendengar tudingan Maher yang tak berdasar saat meyerang Islam.
“Islam agama yang dijalankan seperti organisasi mafia. Kalau kamu salah omong, menggambar sesuatu yang terlarang, atau menulis buku yang keliru, kamu bakal dihabisi,” kata Maher yang langsung memicu kemarahan Ben Affleck.
Kontan Ben memberikan sanggahannya, “Kenapa kalian tidak memperhitungkan satu miliar muslim yang tidak fanatik, tidak menyiksa perempuan, ingin bersekolah, makan roti isi sama seperti kalian?”
Lebih lanjut, Ben menyerang balik jika Amerika justru lebih banyak membunuh kaum muslim selama invasi di Timur Tengah.
“Kita membunuh umat muslim lebih banyak dibanding apa yang mereka lakukan pada kita. Kita menyerang negara-negara muslim lebih sering dibanding sebaliknya,” kata Affleck. Atas sikapnya tersebut, Ben Affleck mendapat dukungan luas dari banyak negara muslim di dunia. Contohnya akun @ayeeshaaxx yang bilang, “Ben, kini kau mendapat rasa hormatku.”

6. Wanita Kristen Pakai Hijab 40 Hari Hormati Muslimah

Jessey Eagan, seorang ibu asal Amerika Serikat memutuskan mengenakan hijab selama 40 hari. Padahal, Eagen adalah pemeluk Kristen yang taat.
“Saya ingin mengingatkan diri sendiri bagaimana rasanya menjadi orang luar lain. Jadi, saya berlatih memakai jilbab yang saya pinjam dari teman-teman Muslim dan tetangga saya,” ujar direktur anak-anak untuk Gereja Dei Imago di Peoria tersebut dikutip Onislam.net, Jumat (6/3).
Eagan menilai mengenakan hijab saat ini sangat tepat, sebab sentimen kebencian terhadap Islam di dunia semakin meluas. Khususnya dari orang berkulit putih. Meski demikian, dia mengaku agak gugup mewujudkan idenya tersebut. Dia mengaku terinspirasi dari ajakan temannya yang seorang muslimah. Untuk menunjukan niatnya, Eagean kemudian menuliskan kisahnya dalam blog berjudul #40daysofhijab. Selain itu, dia juga pernah tinggal di Amman, Yordania, tujuh tahun silam.
“Untuk mengatakan bahwa saya tidak cukup cocok di lingkungan baru yang selama ini saya remehkan. Saya adalah orang asing,” tambah Eagan.
Eagan berharap idenya itu bisa diterima masyarakat luas. Dia ingin toleransi dari masyarakat dunia terhadap warga muslim tidak terhapus dengan kebencian.
“Yesus berkata untuk mencintai tetangga kita, orang asing, dan musuh. Saya pikir ini adalah sesuatu yang tidak dianggap serius oleh banyak orang Kristen,” katanya.

7. Warga Jerman Dukung Muslim Tolak Gerakan Anti-Islam Pegida

Gerakan sentimen anti-Islam di Jerman semakin meluas, sedikitnya 18.000 orang turun ke jalan menolak agama tersebut di negara mereka. Mayoritas pengunjuk rasa adalah pendukung Neo-Nazi, mereka tergabung dalam Pegida atau singkatan dari “Warga Eropa Patriotik Menolak Islamisasi Peradaban Barat”. Pawai paling ramai terjadi di Kota Dresden dan Cologne. Isu yang diangkat seputar permintaan hukum imigrasi diperketat sebab selama ini hukum yang longgar menjadikan Jerman sebagai tujuan kaum imigran dari Turki dan Timur Tengah.
“Pemerintah membiarkan orang Suriah ke Jerman, dan kini ISIS mewabah di negara kita,”seru salah satu peserta Pegida, dilansir dari the Independent, Selasa (6/1).
Namun aksi penolakan tersebut ternyata mendapat perlawanan dari masyarakat lainnya yang simpati kepada kaum muslim. Di Kota Cologne misalnya, jumlah penggiat anti-Islam tersaingi oleh jumlah pro-Islam. Mereka membawa papan bertuliskan “Silakan pengungsi datang ke Jerman” hingga “Tidak ada tempat buat Nazi di bumi Jerman”.
Kantor Berita DPA menyebutkan ada sekitar 30 ribu orang turun ke jalanan untuk ikut bagian unjuk rasa tandingan anti-Islam. Menyikapi tuntutan Pegida, Kanselir Jerman Angela Merkel bersikukuh tidak akan mau menuruti permintaan diskriminasi terhadap warga imigran Muslim.
“Apa yang diserukan oleh pemimpin Pegida murni kebencian. Ketika mereka berteriak ‘kami adalah rakyat’, sebenarnya yang mereka maksud adalah ada yang tidak pantas jadi warga Jerman karena warna kulit dan agama kalian,” kata Merkel.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

THIS ADS by GOOGLE

Halaman Berikutnya:

0 Response to "Masya Allah…Aksi Heroik Non-Muslim Bela Islam ini Bakal Bikin Kamu Terheran-heran"

Post a Comment