THIS ADS by GOOGLE
Gara-gara ketakutan akan dimarahi oleh orangtuanya karena masalah di sekolah, bocah yang duduk di bangku sekolah dasar berusia 11 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun dari apartemennya yang berada di lantai 17.
Peristiwa yang begitu tragis itupun langsung ditangani oleh pihak kepolisian Singapura . Menurut laporan pihak kepolisian menyatakan jika ini merupakan kasus pertama dari kematian bocah yang dijuluki “Master H” yang nekat bunuh diri gara – gara takut di marahi oleh orangtuanya.
Bocah itu bunuh diri itu karena….
Ada salah satu alasan khusus kenapa bocah tersebut nekat mengakhiri hidupnya. Bocah yang dijuluki master H itu dikabarkan mendapatkan nilai ujian yang buruk. Maka dari itu, dia lebih memilih untuk bunuh diri daripada di marahi oleh orangtuanya.
Dalam laporannya, bocah yang tak disebutkan namanya ini merupakan siswa kelas lima SD yang selama ini tidak pernah mendapatkan nilai buruk. Dan ujian sekolah yang dilaksanakan dari tanggal 12 Mei itu ternyata tak memberikan hasil yang memuaskan , semua nilainya menurun drastis .

Dari laporan pihak kepolisian dijelaskan nilai yang di dapat si bocah dari ujian pertama yakni pada tanggal 12 Mei , nilai bocah tersebut dikeluarkan oleh pihak sekolah dengan mata pelajaran ujian Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa China, dan China . Dari keempat ujian itu, dia mendapatkan nilai masing-masing 50, 20,5, 53,8 dan 12 dari total nilai 100.
Awalnya bocah tersebut ragu untuk memperlihatkan nilai ujiannya ke orangtuanya. Namun orangtuanya menanyakan nilai ujian dan melihat nilai bocah tersebut tidak memuaskan ibunya memarahinya dan menyebut nilai ujiannya “rata-rata” padahal di tahun sebelumnya dia mendapatkan nilai 70 untuk mata pelajaran tersebut.
Si bocah pun tak membantah waktu dimarahi ibunya. Bocah tersebut sempat bermain layang – layang bersama ayahnya.
Dan pada 16 Mei, bocah itu kembali mendapat nilai buruk untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam, yaitu 57,5.
Si bocah pun kembali memberitahukan nilai ujiannya kepada ibunya. Lagi – lagi ibunya memarahinya sampai tega memukul bocah tersebut “pelan” dengan cambuk di telapak tangannya setiap mendapat nilai kurang dari 70.
Rasa sakit dari pukulan si ibu membuat bocah tersebut menangis.
Hingga pada akhirnya….
Akibat rasa depresi , bocah tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat dari lantai 17 di apartemen tempat tinggalnya.
Dua hari kemudian, Master H ditemukan di aspal apartemen dengan luka parah pada kepala. Mayatnya ditemukan oleh orang tuanya setelah pintu kamarnya dibuka dengan kunci cadangan.
Kejadian tersebut membuat pihak sekolah pun turut berduka dan sangat menyayangkan prilaku ibunya yang membuat psikologis bocah tersebut terganggu.
Menurut gurunya, Master H tidak memiliki masalah kedisiplinan. Namun setelah mendapat nilai buruk, dia terlihat sering marah dan suatu kali melempar botol air minum ke arah kawannya. Bocah itu sempat mencoba membuat nilai palsu agar tidak dimarahi orang tuanya.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:
0 Response to "Bocah SD di Singapura ini Nekat Lompat Dari Gedung 17 Lantai Alasannya Karena Takut Dimarahi Orang Tua Karena…"
Post a Comment