Kisah Ini Bikin Nangis, 14 Jam Tertimbun Reruntuhan Bangunan, Balita Ini Selamat Karena Dipeluk Jasad Ayahnya

THIS ADS by GOOGLE

Ayah adalah sosok kepala keluarga yang berjuang untuk keluarganya. Seorang ayah akan rela mengorbakan nyawanya sendiri jika anggota keluarganya dilanda bahaya. Perjuangan seorang ayah yang bikin haru itulah yang diterima seorang balita asal Wenzhou, China ini. Bocah berusia tiga tahun ini ditemukan di antara reruntuhan gedung enam lantai yang roboh di Wenzhou, provinsi Zheijang. Balita yang diketahui bernama Wu Ningxi ini berhasil selamat setelah 14 jam tertimbun reruntuhan karena berada dalam pelukan jasad ayahnya. Termasuk sang ayah, ada sekitar 21 korban tewas lainnya dalam insiden yang terjadi pada Senin (10/10) malam kemarin.

Selain gedung enam lantai yang roboh, ada empat bangunan lain yang juga roboh di Wenzhou. "Bocah itu berhasil selamat karena perjuangan luar biasa sang ayah yang menggunakan tubuh dan darahnya demi keselamatan putri tercinta," ungkap salah satu petugas penyelamat setempat, seperti dilansir Shanghaiist. New York Times melaporkan bahwa sang ayah yang luar biasa itu adalah pria berusia 26 tahun yang bekerja di sebuah pabrik sepatu. Lantaran memilih melindungi jiwa putri tercintanya, ayah hebat ini tewas tertimpa pilar semen yang cukup tebal. Kala ditemukan, jasad sang ayah dalam posisi meringkuk di atas tubuh Ningxi. Yang sedih, Ningxi bukan hanya kehilangan sang ayah tapi juga ibu kandungnya. Karena petugas berhasil menemukan jasad ibu Ningxi tak jauh dari lokasi jasad ayahnya ditemukan.

Sementara itu, pada Selasa (11/10) pagi kemarin, pemerintah distrik Lucheng memilih menghentikan upaya pencarian dan memastikan ada 22 korban tewas dan hanya lima korban selamat termasuk balita Ningxi. Sampai sejauh ini penyebab bangunan-bangunan itu bisa roboh masih dalam penyelidikan. Meskipun kuat dugaan hujan deras yang mengguyur Wenzhou dan buruknya kualitas konstruksi bangunan jadi penyebab insiden memilukan ini. Media Xinhua menyebutkan kalau bangunan-bangunan di kawasan Lucheng itu kebanyakan sudah dibangun sejak 1970-an. Mayoritas mereka yang tinggal adalah orang-orang dengan gaji kecil seperti orangtua Ningxi. Sungguh, semoga Ningxi bisa menjalani hidup dengan tegar dan menghargai perlindungan luar biasa sang ayah.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

THIS ADS by GOOGLE

Halaman Berikutnya:

Tweet