THIS ADS by GOOGLE
Kejam dan miris, kata itulah yang tepat menggambarkan kelakuan netizen pada sosok pahlawan yang satu ini.

Pahlawan yang terpampang pada uang baru pecahan Rp 10 ribu ini menjadi bahan candaan.
Malah, netizen juga tega membullynya.
Wajah dari Frans Kaisiepo menjadi perbincangan beberapa hari ini.
Mungkin tepatnya ketika pemerintah meresmikan pecahan uang baru pada 19 Desember 2016 lalu.
Perdebatan sempat terjadi kala uang baru ini dirilis.
Mulai dari bentuknya yang dimirip-miripkan dengan mata uang Yuan, agama dari pahlawan yang ada di uang tersebut, sampai kini wajah dari pahlawan itu sendiri.
Kalimat dan kata-kata yang tidak semestinya terlontar pada pahlawan asal Papua ini terlihat dari sebuah foto capture.
Dikutip dari Wikipedia, Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.

Pahlawan yang terpampang pada uang baru pecahan Rp 10 ribu ini menjadi bahan candaan.
Malah, netizen juga tega membullynya.
Wajah dari Frans Kaisiepo menjadi perbincangan beberapa hari ini.
Mungkin tepatnya ketika pemerintah meresmikan pecahan uang baru pada 19 Desember 2016 lalu.
Perdebatan sempat terjadi kala uang baru ini dirilis.
Mulai dari bentuknya yang dimirip-miripkan dengan mata uang Yuan, agama dari pahlawan yang ada di uang tersebut, sampai kini wajah dari pahlawan itu sendiri.
Kalimat dan kata-kata yang tidak semestinya terlontar pada pahlawan asal Papua ini terlihat dari sebuah foto capture.
Dikutip dari Wikipedia, Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.
Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.
Untuk persoalan ini, akun Facebook Wildan Setiabudi menuliskan hal yang bisa mematahkan semua bullyan serta candaan netizen yang ‘bersumbu pendek’.
Sumbu pendek bisa digambarkan bagi orang-orang yang tak mampu atau malah tak mau untuk berpikir panjang.
Berikut ini tulisan Wildan Setiabudi yang diposting pada Sabtu (24/12/2016) :
Nama pace ini adalah Frans Kaisiepo.
Beliau berasal dari Biak. Biak, di Papua, bukan di China.
Agamanya Kristen Protestan.
Beliau sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tahun 1993.
Saat itu Presiden kita adalah Suharto. Bukan Jokowi.
Tahun 2016 ini, wajahnya tertera di uang 10.000 Rupiah yang baru.
Wajah pertama dari Papua.
Sebelum ini, nama beliau sudah lama disematkan sebagai nama bandara di Biak, tempat kelahirannya.
Ini bukan bandara kecil perintis di pedalaman Papua sana.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.
Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.
Untuk persoalan ini, akun Facebook Wildan Setiabudi menuliskan hal yang bisa mematahkan semua bullyan serta candaan netizen yang ‘bersumbu pendek’.
Sumbu pendek bisa digambarkan bagi orang-orang yang tak mampu atau malah tak mau untuk berpikir panjang.
Berikut ini tulisan Wildan Setiabudi yang diposting pada Sabtu (24/12/2016) :
Nama pace ini adalah Frans Kaisiepo.
Beliau berasal dari Biak. Biak, di Papua, bukan di China.
Agamanya Kristen Protestan.
Beliau sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tahun 1993.
Saat itu Presiden kita adalah Suharto. Bukan Jokowi.
Tahun 2016 ini, wajahnya tertera di uang 10.000 Rupiah yang baru.
Wajah pertama dari Papua.
Sebelum ini, nama beliau sudah lama disematkan sebagai nama bandara di Biak, tempat kelahirannya.
Ini bukan bandara kecil perintis di pedalaman Papua sana.
Bandara Frans Kaisiepo pernah sempat melayani penerbangan internasional hingga ke Amerika, hal yg bahkan bandara di kota2 pulau Jawa belum pernah capai.
Apa lebih lanjut jasa beliau dan apa yg beliau sudah lakukan, semua yg melihat status ini, bisa juga dengan mudah berkonsultasi ke Google.
Mudah sekali.
Informasi yang ada mungkin terbatas, tapi ada.
Jika kamu tidak tahu, itu bukan alasan untuk berbangga diri dengan ketidaktahuanmu, dan mengatai beliau dengan…ah saya tidak tega mengulangnya.
Tidak tahu itu wajar.
Makanya kita belajar.
Tapi merayakan kobodohan cuma semata-mata untuk meluapkan kebencian, itu yang tidak normal.
Itu yang lebih menyedihkan.
Seperti itu tulisan yang diposting.
Sampai dengan saat ini tulisan itu sudah 7.380 kali dibagikan dan mendapat 11 ribu like.
Apa lebih lanjut jasa beliau dan apa yg beliau sudah lakukan, semua yg melihat status ini, bisa juga dengan mudah berkonsultasi ke Google.
Mudah sekali.
Informasi yang ada mungkin terbatas, tapi ada.
Jika kamu tidak tahu, itu bukan alasan untuk berbangga diri dengan ketidaktahuanmu, dan mengatai beliau dengan…ah saya tidak tega mengulangnya.
Tidak tahu itu wajar.
Makanya kita belajar.
Tapi merayakan kobodohan cuma semata-mata untuk meluapkan kebencian, itu yang tidak normal.
Itu yang lebih menyedihkan.
Seperti itu tulisan yang diposting.
Sampai dengan saat ini tulisan itu sudah 7.380 kali dibagikan dan mendapat 11 ribu like.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:
0 Response to "Pahlawan yang Tertera di Uang Baru Rupiah Dibully, Tulisan Akun Ini Bikin Netizen yang Membully Telan Ludah"
Post a Comment