THIS ADS by GOOGLE
Dokter yang satu ini terpaksa dilaporkan ke polisi oleh orang tua pasien karena melakukan ini saat sunat anak berusia 10 tahun.
Tak ayal, akibat dari tindakan yang dilakukan oleh dokter tersebut, anak berusia 10 tahun ini mesti mengalami cacat seumur hidup.
Dilansir dari Eberita.org, kejadian tersebut terjadi pukul 20.00 waktu setempat, 20 Desember 2016 lalu.
Sang ayah membawa anaknya ke klinik di Cheras.
Malam itu, sang ayah berniat untuk menyunat anak lelakinya yang berusia 10 tahun.
Di klinik ini, sunat dilakukan dengan menggunakan metode laser.
Terang saja, sang anak khawatir dan takut.
Itu jelas wajar dan sering dialami oleh anak kecil saat akan sunat.
Banyak hal dipikirkan oleh anak itu.
Mulai dari rasa sakit, sampai kejadian tak masuk akal lainnya.
Namun, sang ayah tetap meyakini anaknya untuk tidak takut.
Tak ayal, akibat dari tindakan yang dilakukan oleh dokter tersebut, anak berusia 10 tahun ini mesti mengalami cacat seumur hidup.
Dilansir dari Eberita.org, kejadian tersebut terjadi pukul 20.00 waktu setempat, 20 Desember 2016 lalu.
Sang ayah membawa anaknya ke klinik di Cheras.
Malam itu, sang ayah berniat untuk menyunat anak lelakinya yang berusia 10 tahun.
Di klinik ini, sunat dilakukan dengan menggunakan metode laser.
Terang saja, sang anak khawatir dan takut.
Itu jelas wajar dan sering dialami oleh anak kecil saat akan sunat.
Banyak hal dipikirkan oleh anak itu.
Mulai dari rasa sakit, sampai kejadian tak masuk akal lainnya.
Namun, sang ayah tetap meyakini anaknya untuk tidak takut.
Ayah ini memilih klinik tersebut karena dia mendapat rekomendasi.
Tak ayal menurut catatan NST klinik itu sudah beroperasi selama 15 tahun.
Bahkan dokter yang praktik di klinik sudah bekerja selama 21 tahun lebih.
Tentunya dengan masa waktu yang lama itu, dokter tersebut sudah memiliki pengalaman yang cukup.
Apa lagi diketahui bahwa dokter tersebut merupakan lulusan dari Universitas Karachi, Pakistan.
Namun apa yang dialami anak ini malah diluar dugaan.
Saat melakukan sunat, kepala dari kelamin anak ini malah terpotong.
Dokter itu mengaku bahwa tindakannya tersebut dilakukan atas dasar ketidaksengajaan.
Korban kemudian dibawa ke Pusat Medis Universitas Kebangsaan Malaysia (PPUKM) Cheras.
Tak ayal menurut catatan NST klinik itu sudah beroperasi selama 15 tahun.
Bahkan dokter yang praktik di klinik sudah bekerja selama 21 tahun lebih.
Tentunya dengan masa waktu yang lama itu, dokter tersebut sudah memiliki pengalaman yang cukup.
Apa lagi diketahui bahwa dokter tersebut merupakan lulusan dari Universitas Karachi, Pakistan.
Namun apa yang dialami anak ini malah diluar dugaan.
Saat melakukan sunat, kepala dari kelamin anak ini malah terpotong.
Dokter itu mengaku bahwa tindakannya tersebut dilakukan atas dasar ketidaksengajaan.
Korban kemudian dibawa ke Pusat Medis Universitas Kebangsaan Malaysia (PPUKM) Cheras.
Dari rumah sakit itu, bocah 10 tahun yang terus mengerang kesakitan itu dirujuk ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Setelah merasa anaknya telah mendapat penanganan medis, ayah pun pergi ke kantor polisi.
Dia melaporkan kelalaian dokter saat menangani anaknya.
Dokter itu terpaksa mesti berurusan dengan polisi, sampai akhirnya dia ditahan.
NST juga mengatakan bahwa selama ini klinik tersebut tidak terdaftar di Departemen Kesehatan.
Tak terima dengan laporan ayah pasien, dokter ini kemudian membuat laporan.
Laporan yang berisi bahwa dirinya merupakan korban dari kecelakaan.
Setelah merasa anaknya telah mendapat penanganan medis, ayah pun pergi ke kantor polisi.
Dia melaporkan kelalaian dokter saat menangani anaknya.
Dokter itu terpaksa mesti berurusan dengan polisi, sampai akhirnya dia ditahan.
NST juga mengatakan bahwa selama ini klinik tersebut tidak terdaftar di Departemen Kesehatan.
Tak terima dengan laporan ayah pasien, dokter ini kemudian membuat laporan.
Laporan yang berisi bahwa dirinya merupakan korban dari kecelakaan.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:
0 Response to "Sang Anak Menjerit Saat Disunat Menggunakan Laser, Ayah Panik Melihat Bagian Ini Lepas Dari Organ Vital Anaknya"
Post a Comment