THIS ADS by GOOGLE
Pemeriksaan mendalam dilakukan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan terhadap Nurul Fahmi, pelaku pengibar bendera merah putih bertuliskan kalimat Arab, menguak fakta mengejutkan.

Pasalnya, diketahui bahwa kejadian semacam itu bukanlah kali pertama terjadi. Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan, pelaku sejak aksi bela islam jilid II atau dikenal aksi 411 telah mengibarkan bendera yang dianggap sebagai bentuk penodaan lambang negara itu.
“Jadi, dari hasil penyidikan, pelaku itu membuat enam bendera, dua besar dan empat kecil. Bendera digunakan di aksi 411, 212 dan aksi-aksi lainnya,” ungkapnya di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).
Barang bukti bendera yang dipermasalahkan itu, lanjutnya, saat ini telah menjadi bukti penyidik. Ada juga berupa rekaman-rekaman yang menjadi bukti pidana pelaku.

Pasalnya, diketahui bahwa kejadian semacam itu bukanlah kali pertama terjadi. Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan, pelaku sejak aksi bela islam jilid II atau dikenal aksi 411 telah mengibarkan bendera yang dianggap sebagai bentuk penodaan lambang negara itu.
“Jadi, dari hasil penyidikan, pelaku itu membuat enam bendera, dua besar dan empat kecil. Bendera digunakan di aksi 411, 212 dan aksi-aksi lainnya,” ungkapnya di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).
Barang bukti bendera yang dipermasalahkan itu, lanjutnya, saat ini telah menjadi bukti penyidik. Ada juga berupa rekaman-rekaman yang menjadi bukti pidana pelaku.
"Tetapi bukti di Mabes Polri (bendera), bukti rekaman, saksi-saksi sebenarnya cukup alat buktinya,” sebutnya.
Di sisi lain, dia menerangkan bagaimana mulanya pelaku bisa kepikiran membuat bendera merah putih dengan tulisan kalimat Arab itu.
Iwan menuturkan, pelaku melakukan perencanaan terlebih dahulu. “Dia setting dulu, di tempat untuk membuat desain di Rawamangun, dia bertukar pikiran dengan yang membuat itu, dia ingin buat seperti atribut, untuk dibawa kegiatan aksi, dan diskusi sehingga didapatlah gambar internet,” jelasnya.
Di sisi lain, dia menerangkan bagaimana mulanya pelaku bisa kepikiran membuat bendera merah putih dengan tulisan kalimat Arab itu.
Iwan menuturkan, pelaku melakukan perencanaan terlebih dahulu. “Dia setting dulu, di tempat untuk membuat desain di Rawamangun, dia bertukar pikiran dengan yang membuat itu, dia ingin buat seperti atribut, untuk dibawa kegiatan aksi, dan diskusi sehingga didapatlah gambar internet,” jelasnya.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:
THIS ADS by GOOGLE
Halaman Berikutnya:
0 Response to "Bendera Merah Putih Berhuruf Arab Itu Tak Hanya Berkibar di Demo FPI, tetapi..."
Post a Comment