Binatang Selokan dan Menjijikan di Indonesia Ini Tenar dan Jadi Makanan Mahal di Eropa

THIS ADS by GOOGLE
“Lumayan untuk tambahan uang asap dapur,” katanya, seraya menambahkan, belut-belut yang terkumpul, dibawa ke seorang pengepul di Pasar Alang-Alang Lebar Km 12.

Hasil penelusuran Sripo bermuara ke seorang pengepul belut, diketahui bernama Thoriq (42).

Pria ini selain pengepul belut, juga menjual belut untuk masyarakat di Km 12. Namun diakui, untuk konsumsi lokal tidak begitu direspon masyarakat.

Rata-rata terjual hanya 1 Kg/hari. Untuk itu, belut yang dihimpun dari warga dikumpulkan hingga 200-400 Kg, setelah itu barulah dijual ke pengumpul besar yang ada di Jalan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami seharga Rp 60 ribu/kg.

“Saya dengar belut-belut yang terkumpul di ekspor ke luar negeri, seperti ke Jepang untuk rumah makan seafood. Ada juga untuk rumah makan seafood di Jakarta. Tapi kebanyakan untuk diekspor,” kata Thoriq.

Di pasar internasional, harga belut segar antara US$ 8-9/kg atau Rp 70.000-90.000/kg.

Beberapa tahun lalu, harga belut segar grade super (3-10 ekor/kg) antara US$ 12-13. Bila pasokan membludak, harga belut dipasar internasional turun menjadi US$ 10-11/kg.

Sementara jika pasokan belut menurun, harga belut naik 2-3 poin. Harga belut grade super bisa mencapai US$ 16-18/kg, dan harga paling rendah sekitar US$ 14/kg.

Sementara Musa, pengepul belut yang berada di kawasan Kelurahan 13 Ulu Kecamatan SU II Palembang berujar, berapa pun hasil yang didapat para pencari belut, siap ditampung pengepul.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

THIS ADS by GOOGLE

Halaman Berikutnya: 1 2 3 4 5

Related Posts :

0 Response to "Binatang Selokan dan Menjijikan di Indonesia Ini Tenar dan Jadi Makanan Mahal di Eropa"

Post a Comment